BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Model Desain dan Penerapan Pembelajaran
Dalam PAI
Model adalah contoh, pola, acuan ragam, macam dsb.; barang
tiruan yang kecil dan tepat seperti yang ditiru. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa model desain pembelajaran pai yakni cara, pola yang menjadi acuan
penerapan pembelajaran yang sesuai dengan syariat Islam yang telah disepakati
bersama dan telah terkonsep sebelum proses pembelajaran. Sedangkan desain
adalah salah satu aspek dari proses pengembangan yang terdiri dari enam fase
pembelajaran. Yaitu sebagai berikut:
1.
Riset (analisis)
2.
Desain (sintesisi)
3.
Produksi (formasi )
4.
Distribusi(pemyebaran)
5.
Utilisasi(kinerja)
6.
.Eliminasi(penghentian)
Pendidikan agama adalah
hal yang paling urgen dalam proses pembekalan hidup seorang insan dan dalam
proses belajar, pendidikan agama
sangatlah diperlukan karena merupakan podasi awal kehidupan yang tentunya akan
memperkuat keimanan dan ketaqwaan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan
pendidikan agama islam adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan
potensi dalam diri dengan dibimbing oleh pengajar, pelatihan sehingga dapat memahami,
meyakini, dan dapat mengaplikasikan pemahaman ilmunya dalam kehidupan.
Dalam menggunakan model
desain pembelajaran dalam penerapannya, mesti disesuaikan kondisi anak sehingga
anak akan mudah menerima dan memahami ilmu yang diajarkan.
B.
Teknik Pembelajaran atau Model Desain Dalam
Pembelajaran PAI dan Penerapan Pembelajaran Dalam PAI
1. Teknik Pembelajaran atau Model Desain Dalam Pembelajaran PAI
Teknik pembelajaran dalam pai
yang baik menurut pendapat Kenneth D Moore bahwa komposisi format rencana pembelajaran
meliputi beberapa komponen di antaranya adalah sebagai berikut:
a.
Topik bahasan
b.
Tujuan pembelajaran (kompetensi dan indicator
kompetensi )
c.
Materi pelajaran
d.
Kegiatan pembelajaran
e.
Alat atau media yang dibutuhkan
f.
Evaluasi hasil belajar.
Berdasarkan konsep tersebut maka desain pembelajaran agama islam yang baik
adalah sebagai berikut:
1)
Menentukan tujuan pengajaran pendidikan islam, yakni
untuk meningkatkan keimanan, ketaqwaan terhadap Alloh SWT., sehingga kita dapat
memahami ilmu yang telah diajarkan khususnya pai yang akan melahirkan sikap
yang berakhlaqul karimah dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
2)
Dalam pelaksanaan suatu proses pembelajaran kita
terlebih dahulu mempersiapakan alat atau kebutuhan bahan materi pengajaran yang
akan digunakan dalam proses pembelajaran seperti halnya materi pelajaran yang
ada dalam pendidikan agama islam misalnya Al-Qur’an, Al-Hadits adapun peralatan
yang diperlukan misalnya komputer, in focus dan lain sebagainya disesuaikan
dengan tema pengajaran.
3)
Untuk melakukan proses pengajaran biasanya sebelum
proses pengajaran berlangsung sebelumnya di persiapakn terlebih dahulu metode
pembelajaran yang akan digunakan disesuaikan dengan kondisi anak misalnya
metode yang sering digunakan seperti ceramah, tanya jawab, diskusi.
4)
Dalam media pembelajaran tentunya akan lebih baik jika
ada media penunjang seperti tafe recorder, in focus, komputer sehingga proses
pembelajaran akan melahirkan suasana baru yang akan menambah semangat belajar.
5)
Dalam proses pembelajaran untuk mengetahui seberapa
besar anak dapat memahami dari proses pembelajaran yakni dengan mengevaluasi
hasil proses pembelajaran seperti membuat resensi, makalah, atau sebuah
artikel, misalnya dengan menggunakan model ROVES (review, overview,
presentation, exercise, summary).
Model
desain pembelajaran adalah suatu istilah yang dikenal dengan rencana
pembelajaran seorang pengajar yang sesuai dengan kurikulum pendidikan. Secara sistematis rencana pembelajaran dalam bentuk
satuan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1).
Identitas mata pelajaran.
2).
Kompetensi dasar atau indikator yang hendak dicapai.
3).
Materi pokok.
4).
Media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
5). Strategi pembelajaran atau
tahapan-tahapan proses belajar-mengajar yaitu mengenai kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh guru dan siswa dalam berinteraksi. Dengan materi pembelajaran
dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi.
2.
Penerapan
Pembelajaran Dalam PAI
Adapun hal yang mesti diperhatikan dalam proses
penerapan pembelajaran yakni ketika pembuatan teknik pembelajaran kita harus
mengetahui terlebih dahulu kondisi anak secara detail. Apakah anak akan mampu
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik atau sebaliknya. Jika anak tidak mampu
mengerjakannya dengan baik maka kita mesti mencari cara yang lain yang sesuai
dengan kurikulum pendidikan dan syariat islam, misalnya sebelum di mulai proses
pembelajaran, anak bernyanyi atau permainan islami dan bereducation ataupun
menceritakan pengalamannya yang menarik untuk membangkitkan semangat belajar
sehingga kita mengetahui cara supaya anak mau belajar dengan baik dan
menyenangkan.
Selain itu sebelum melakukan proses pembelajaran kita
mesti mempersiapkan terlebih dahulu materi ataupun tujuan pembelajaran yang
akan dicapai. Sehingga sebelum kita mengajar kita sudah mengetahui tujuan yang
akan dicapai. Misalnya untuk menghapal surat-surat pendek kita persiapkan
terlebih dahulu di rumah surat yang akan dihapal, kemudian tentukan dalam berapa
hari anak mampu untuk menghapal surat tersebut, misalnya dalam penghapalan ayat
suci al-qur’an kita menggunakan metode pengulangan sehingga anak akan mudah
cepat hapal ataupun menggunakan syair lagu sehingga anak lebih tertarik dan
bersemangat untuk menghapalnya.
C.
Problem dan Solusi Dalam Penerapan Pembelajaran PAI
Dalam proses
pembelajaran masalah itu pasti ada. Namun kita dituntut untuk mampu
menyelesaikan masalah sebesar atau sekecil apapun itu masalah dengan bijak.
Sehingga kita mampu menyelesaikan masalah itu dengan prosedur yang baik.
Misalnya problem yang dihadapinya yakni anak tidak mau belajar tetapi anak
lebih suka bermain, maka kita bisa
mengganti teknik belajarnya dengan bermain namun tetap mengedepankan education
yang sesuai dengan syariat islam yang mengedepankan pendidikan berakhlakul
karimah, sehingga anak mampu mencapai tujuan pembelajaran dengan cara yang
berbeda namun anak mampu mengerjakan tugasnya. Misalnya masalah lain yakni anak
sering bolos, membangkang, sering berkelahi solusinya pertama-tama kita dekati
secara emosional anak, sehingga kita mengetahui problem anak dengan baik dengan cara mengajak siswa yang
bersangkutan untuk berbicara secara pribadi dan mengungkapkan akar permasalahan
yang ia hadapi. Karena untuk memecahkan
suatu permasalahan kita mesti mengetahui akar permasalahannya terlebih dahulu,
sehingga akan mudah untuk mencari solusi dan menyelesaikannya.
Kemudian
dalam memecahkan masalah kita mesti mampu menjaga emosi kita dengan baik sehingga
kita mampu memahami permasalahannya dengan baik karena ketika kita menghadapi
suatu masalah hati dan jiwa kita harus benar-benar jernih sehingga akan mudah
untuk menanamkan nilai-nilai positif pada anak yang akan membuat anak
setidaknya dapat berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih baik. Misalnya
dengan menanamkan nilai-nilai agama dan menjadi sauri tauladan yang baik untuk
anak. Sehingga akan melahirkan generasi yang unggul baik di dalam bidang
akademik maupun non akademik yang berakhlaqul karimah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar