Selasa, 30 Oktober 2018

Pengembangan Teknologi Pembelajaran PAI


A.    Pengertian Pengembangan Teknologi Pembelajaran PAI
Dalam mendefinisikan pengembangan teknologi pembelajaran ada beberapa pendapat diantaranya adalah:
Pertama, pengembangan teknologi pembelajaran adalah penerapan secara sistematik strategi dan teknik yang diambil dari konsep ilmu perilaku dan ilmu yang bersifat fisik, serta pengetahuan lain untuk keperluan pemecahan masalah pembelajaran.
Kedua, pengembangan teknologi pembelajaran adalah pengembangan, penerapan dan penilaian sistem–sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia.
Ketiga, pengembangan teknologi pembelajaran adalah pemikiran yang sistematis tentang pendidikan, penerapan, metode problem solving dalam pendidikan, yang dapat dilakukan dengan alat–alat komunikasi modern.
Keempat, pengembangan suatu cara atau suatu metode yang digunakan oleh seorang pendidik dalam mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan baik menggunakan alat media atau disebut hardware maupun yang lebih penting dari itu yaitu software, sehingga dalam mendidik peserta didik mereka dapat menerima materi yang diberikan oleh pendidik dengan rasa senang bukan terpaksa.
Kelima, pengembangan teknologi pembelajaran adalah suatu komunikasi yang sangat pesat yang dimanfaatkan dalam pendidikan, adapun dalam berkomunikasi yang diutamaka adalah media komunikasi yang berupa alat – alat teknologi atau disebut hardware.
Dari beberapa definisi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan terknologi pembelajaran PAI adalah suatu cara atau metode yang sistematis yang diharapkan nantinya peserta didik dapat menerima materi Pendidikan Agama Islam dengan baik, dengan rasa senang dan tanpa paksaan.
Pengembangan teknologi pembelajaran merupakan hal yang sangat mendukung dalam dunia pendidikan. Pengembangan teknologi pembelajaran merupakan satu himpunan dari proses terintegrasi yang melibatkan manusia, prosedur, gagasan, peralatan dan organisasi serta pengelolaan cara–cara pemecahan masalah pendidikan yang terdapat di dalam situasi belajar yang memiliki tujuan dan disengaja.
Kemajuan teknologi dewasa ini dan di masa yang akan datang terutama dibidang informasi dan komunikasi memudahkan seseorang untuk berinteraksi satu sama lain. Interaksi antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lainnya, akan semakain intensif. Demikian juga yang terjadi di Indonesia dan negara-negara di dunia. Globalisasi menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari.
Pada era globalisasi, ada kecenderungan kuat terjadinya proses universalisasi yang melanda seluruh aspek khidupan manusia. Salah satu implikasi penyeragaman terlihat dengan munculnya gaya hidup global seperti makanan, pakaian dan musik. Anak-anak kecil yang mengenal film-film kartun dari berbagai negara, kita sudah banyak mengenal tren dari negara-negara lain, contoh nyata bahwa arus globalisasi tidak terbendung di negara kita.
Banyak hal yang perlu di cermati agar sebagai bangsa kita tidak ketinggalang oleh hala-hal yang baru, yang terjadi secara global sehingga kita dapat beradaptasi dengan negara-negara di dunia. Di sisi lain kita juga harus punya filter yang kuat agar pengaruh globalisasi yang negatif tidak mengganggu kehidupan bangsa kita yang menjunjung tinggi nilai-nilai  luhur, budi pekerti dan memiliki budaya yang sarat dengan nilai kebangsaan. Hal ini penting agar kita menjadi bangsa yang bermartabat tanpa harus ketinggalang dengan negara-negara lain.
Di bidang pendidikan, peran guru untuk mendidik peserta didik menjadi manusia yang selalu mengikuti perkembangan zaman tanpa meniggalkan akar budaya sangat penting dalam menentukan perjalanan generasi bangsa ini. Guru dituntut menjadi pendidik yang bisa menjembatani kepentingan-kepentingan itu. Tentu saja melakukan usaha-usaha yang nyata kemudian bisa diterapkan dalam mendidik siswanya. Kemudian ruang lingkup pengembangan teknologi pembelajaran ini meliputi; teknologi cetak, teknologi audio-visual, teknologi berbasis komputer, dan multimedia.
1.      Teknologi Cetak
Teknologi Cetak adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan seperti buku-buku, bahan-bahan visual yang statis, terutama melalui pencetakan mekanis atau photografis. Teknologi ini menjadi dasar untuk pengembangan dan pemanfaatan dari kebanyakan bahan pembelajaran lain. Hasil teknologi ini berupa cetakan. Teks dalam penampilan komputer adalah suatu contoh penggunaan teknologi komputer untuk produksi. Apabila teks tersebut dicetak dalam bentuk “cetakan” guna keperluan pembelajaran merupakan contoh penyampaian dalam bentuk teknologi cetak.
Secara khusus, teknologi cetak/visual mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a.       Teks dibaca secara linier
b.      Biasanya memberikan komunikasi satu arah yang pasif
c.       Berbentuk visual yang statis
d.      Pengembangannya sangat bergantung kepada prinsip-prinsip linguistik dan persepsi visual
e.       Keduanya berpusat pada pembelajar, dan
f.        Informasi dapat diorganisasikan dan distrukturkan kembali oleh pemakai.
2.      Teknologi Audio-Visual
Teknologi Audio-Visual merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pembelajaran audio-visual dapat dikenal dengan mudah karena menggunakan perangkat keras di dalam proses pengajaran. Peralatan audio-visual memungkinkan pemproyeksikan gambar hidup, pemutaran kembali suara, dan penayangan visual yang berukuran besar. Pembelajaran audio-visual didefinisikan sebagai produksi dan pemanfaatan bahan yang berkaitan dengan pembelajaran melalui penglihatan dan pendengaran yang secara eksklusif tidak selalu harus bergantung kepada pemahaman kata-kata dan simbol-simbol sejenis.
Pada awal perkembangan teknologi pendidikan. Istilah dan definisi teknologi secara formal berhubungan dengan teknologi pendidikan pada saat itu adalah “pengajaran visual”. Yang dimaksud dengan pengajaran visual adalah kegiatan mengajar dengan menggunakan alat bantu visual yang terdiri dari gambar, model, objek, atau alat-alat yang dipakai untuk menyajikan pengalaman konkret melalui visualisasi kepada siswa.[8] Tujuan penggunaan alat bantu visual adalah memperkenalkan, menyusun, memperkaya, atau memperjelas konsep-konsep yang abstrak, dan mengembangkan sikap yang diinginkan, serta mendorong timbulnya kegiatan siswa lebih lanjut.
Secara khusus, teknologi audio-visual cenderung mempunyai karakteristik sebagai berikut; bersifat linier, menampilkan visual yang dinamis, secara khas digunakan menurut cara yang sebelumnya telah ditentukan oleh desainer/pengembang, cenderung merupakan bentuk representasi fisik dari gagasan yang riil dan abstrak, dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip psikologi tingkah laku dan kognitif, sering berpusat pada guru, kurang memperhatikan interaktivitas belajar siswa.
3.      Teknologi Berbasis Komputer
Teknologi Berbasis Komputer merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada mikroprosesor. Pada dasarnya, teknologi berbasis komputer menampilkan informasi kepada pembelajar melalui tayangan di layar monitor. Berbagai aplikasi komputer biasanya disebut “computer-based intruction (CBI)”, “computer assisted instruction (CAI”), atau “computer-managed instruction (CMI)”. Aplikasi-aplikasi ini hampir seluruhnya dikembangkan berdasarkan teori perilaku dan pembelajaran terprogram, akan tetapi sekarang lebih banyak berlandaskan pada teori kognitif. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat bersifat; 1) tutorial, pembelajaran utama diberikan, 2) latihan dan pengulangan untuk membantu pembelajar mengembangkan kefasihan dalam bahan yang telah dipelajari sebelumnya, 3) permainan dan simulasi untuk memberi kesempatan menggunakan pengetahuan yang baru dipelajari, dan 4) sumber data yang memungkinkan pembelajar untuk mengakses sendiri susunan data melalui tata cara pengakasesan (protocol) data yang ditentukan secara eksternal.
Teknologi komputer, baik yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.       Dapat digunakan secara secara acak, disamping secara linier
b.      Dapat digunakan sesuai dengan keinginan Pembelajar, disamping menurut cara seperti yang dirancang oleh pengembangnya.
c.       Gagasan-gagasan biasanya diungkapkan secara abstrak dengan menggunakan kata, simbol maupun grafis.
d.      Prinsip-prinsip ilmu kognitif diterapkan selama pengembangan
e.       Belajar dapat berpusat pada pembelajar dengan tingkat interaktivitas tinggi.
4.      Multimedia
Multimedia atau teknologi terpadu merupakan cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan  beberapa jenis media yang dikendalikan komputer. Keistimewaan yang ditampilkan oleh teknologi multimedia ini, khususnya dengan menggunakan komputer dengan spesifikasi tinggi, yakni adanya interaktivitas pembelajarn yang tinggi dengan berbagai macam sumber belajar.
Pembelajaran dengan multimedia atau teknologi terpadu ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a.       Dapat digunakan secara acak, disamping secara linier
b.      Dapat digunakan sesuai dengan keinginan peserta didik, disamping menurut cara seperti yang dirancang oleh pengembangnya.
c.       Gagasan-gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks pengalaman peserta didik, relevan dengan kondisi peserta didik, dan di bawah kendali peserta didik.
d.      Prinsip-prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam pengembangan dan pemanfaatan bahan pembelajaran.
e.       Belajar dipusatkan dan diorganisasikan menurut pengetahuan kognitif sehingga pengetahuan terbentuk pada saat digunakan.
f.        Bahan belajar menunjukkan interaktivitas peserta didik yang tinggi.
g.      Sifat bahan yang mengintegrasikan kata-kata dan contoh dari banyak sumber media
B.     Fungsi Pengembangan Teknologi Pembelajaran PAI
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari teknologi pembelajaran PAI sebagai berikut :
1.      Sebagai sarana bahan ajar yang ilmiah dan obyektif.
2.      Sebagai sarana untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran.
3.      Sebagai sarana mempermudah penyampaian materi.
4.      Sebagai sarana untuk mempermudah desain pembelajaran.
5.      Sebagai media pendukung pelajaran dengan mudah
6.      Sebagai sarana meningkatkan keberhasilan pembelajaran.
7.      Sebagai sarana pendukung terlaksananya program pembelajaran yang sistematis
8.      Sebagai sarana untuk memotifasi peserta didik yang semangat belajarnya rendah.
9.      Sebagai sarana untuk membantu peserta didik mempresentasikan apa yang mereka ketahui
C.    Manfaat Pengembangan Teknologi Pembelajaran PAI
Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada penyediaan media cetak, menjadi penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara multi-sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk menyerap informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas. Selain itu,dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas pula.
Dulu para ulama mengandalkan lisan untuk menyebarkan [risalah] penutup para nabi dan banyak dari mereka yang menghabiskan waktu berbulan-bulan berkelana dengan Kuda atau Onta untuk berbagi kabar gembira tentang Islam kepada yang lain. Usaha keras yang luar biasa, melelahkan, menghabiskan banyak waktu dan kesulitan besar merupakan keadaan yang bisa menganggu hal utama. Perang suku, cuaca yang tidak bersahabat, dan peralatan sederhana hanyalah beberapa kondisi yang sering menghambat usaha berpergian demi jalan dakwah
Dalam pelaksanaan kegiatan sehari- hari,  guru dan pelajar membutuhkan alat-alat pelajaran. Alat pelajaran adalah yang di pakai untuk di kelas. misalnya papan tulis, spidol, dan melihat perkembangan zaman di dunia modern ini, guru dituntut lebih kreatif menggunakan media yang lebih efektif dalam pembelajaran seperti TV, radio, komputer, internet, proyektor, dan lain sebagainya.
Mengenai manfaat teknologi pembelajaran PAI sangatlah banyak dan hal ini tergantung dari siapa yang memanfaatkannya. Berikut adalah beberapa manfaat dari teknologi pembelajaran PAI bagi pendidik dan peserta didik:
1.      Manfaat bagi pendidik
a.       Pendidik dapat lebih memudahkan tercapainya tujuan pendidikan.
b.      Pendidik dapat mempermudah desain pembelajaran.
c.       Pendidik dapat menunjang metode pembelajaran.
d.      Pendidik dapat lebih meningkatkan efektifitas Pembelajaran.
e.       Pendidik lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran.
f.        Pendidik dapat mengefisiensikan waktu.
g.      Dapat menjadi daya dukung pengajaran seorang pendidik.
2.      Manfaat bagi peserta didik
a.       Peserta didik menerima materi pembelajaran dengan senang.
b.      Peserta didik dapat mempresentasikan apa yang mereka ketahui.
c.       Peserta didik lebih bisa berekspresi dalam proses pembelajaran.
d.      Peserta didik tidak bosan dengan cara penyampaian materi pembelajaran secara verbal.
e.       Peserta didik dapat lebih cepat menyerap materi pelajaran yang diberikan oleh pendidik.




Kamis, 25 Oktober 2018

Disain/perancangan Teknologi Pembelajaran PAI


BAB II
PEMBAHASAN

A.                Pengertian Model Desain dan Penerapan Pembelajaran Dalam PAI
     Model adalah contoh, pola, acuan ragam, macam dsb.; barang tiruan yang kecil dan tepat seperti yang ditiru. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model desain pembelajaran pai yakni cara, pola yang menjadi acuan penerapan pembelajaran yang sesuai dengan syariat Islam yang telah disepakati bersama dan telah terkonsep sebelum proses pembelajaran. Sedangkan desain adalah salah satu aspek dari proses pengembangan yang terdiri dari enam fase pembelajaran. Yaitu sebagai berikut:
1.      Riset (analisis)
2.      Desain (sintesisi)
3.      Produksi (formasi )
4.      Distribusi(pemyebaran)
5.      Utilisasi(kinerja)
6.      .Eliminasi(penghentian)
Pendidikan agama adalah hal yang paling urgen dalam proses pembekalan hidup seorang insan dan dalam proses belajar,  pendidikan agama sangatlah diperlukan karena merupakan podasi awal kehidupan yang tentunya akan memperkuat keimanan dan ketaqwaan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan pendidikan agama islam adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi dalam diri dengan dibimbing oleh pengajar, pelatihan sehingga dapat memahami, meyakini, dan dapat mengaplikasikan pemahaman ilmunya dalam kehidupan.
Dalam menggunakan model desain pembelajaran dalam penerapannya, mesti disesuaikan kondisi anak sehingga anak akan mudah menerima dan memahami ilmu yang diajarkan.
B.                 Teknik Pembelajaran atau Model Desain Dalam Pembelajaran PAI dan Penerapan Pembelajaran Dalam PAI
1.      Teknik Pembelajaran atau Model Desain Dalam Pembelajaran PAI
Teknik pembelajaran dalam pai yang baik menurut pendapat Kenneth D Moore bahwa komposisi format rencana pembelajaran meliputi beberapa komponen di antaranya adalah sebagai berikut:
a.       Topik bahasan
b.      Tujuan pembelajaran (kompetensi dan indicator kompetensi )
c.       Materi pelajaran
d.      Kegiatan pembelajaran
e.       Alat atau media yang dibutuhkan
f.        Evaluasi hasil belajar.
Berdasarkan konsep tersebut maka desain pembelajaran agama islam yang baik adalah sebagai berikut:
1)         Menentukan tujuan pengajaran pendidikan islam, yakni untuk meningkatkan keimanan, ketaqwaan terhadap Alloh SWT., sehingga kita dapat memahami ilmu yang telah diajarkan khususnya pai yang akan melahirkan sikap yang berakhlaqul karimah dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2)         Dalam pelaksanaan suatu proses pembelajaran kita terlebih dahulu mempersiapakan alat atau kebutuhan bahan materi pengajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran seperti halnya materi pelajaran yang ada dalam pendidikan agama islam misalnya Al-Qur’an, Al-Hadits adapun peralatan yang diperlukan misalnya komputer, in focus dan lain sebagainya disesuaikan dengan tema pengajaran.
3)         Untuk melakukan proses pengajaran biasanya sebelum proses pengajaran berlangsung sebelumnya di persiapakn terlebih dahulu metode pembelajaran yang akan digunakan disesuaikan dengan kondisi anak misalnya metode yang sering digunakan seperti ceramah, tanya jawab, diskusi.
4)         Dalam media pembelajaran tentunya akan lebih baik jika ada media penunjang seperti tafe recorder, in focus, komputer sehingga proses pembelajaran akan melahirkan suasana baru yang akan menambah semangat belajar.
5)         Dalam proses pembelajaran untuk mengetahui seberapa besar anak dapat memahami dari proses pembelajaran yakni dengan mengevaluasi hasil proses pembelajaran seperti membuat resensi, makalah, atau sebuah artikel, misalnya dengan menggunakan model ROVES (review, overview, presentation, exercise, summary).
                        Model desain pembelajaran adalah suatu istilah yang dikenal dengan rencana pembelajaran seorang pengajar yang sesuai dengan kurikulum pendidikan. Secara sistematis rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1). Identitas mata pelajaran.
2). Kompetensi dasar atau indikator yang hendak dicapai.
3). Materi pokok.
4). Media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
5). Strategi pembelajaran atau tahapan-tahapan proses belajar-mengajar yaitu mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam berinteraksi. Dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi.
2.             Penerapan Pembelajaran Dalam PAI
Adapun hal yang mesti diperhatikan dalam proses penerapan pembelajaran yakni ketika pembuatan teknik pembelajaran kita harus mengetahui terlebih dahulu kondisi anak secara detail. Apakah anak akan mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik atau sebaliknya. Jika anak tidak mampu mengerjakannya dengan baik maka kita mesti mencari cara yang lain yang sesuai dengan kurikulum pendidikan dan syariat islam, misalnya sebelum di mulai proses pembelajaran, anak bernyanyi atau permainan islami dan bereducation ataupun menceritakan pengalamannya yang menarik untuk membangkitkan semangat belajar sehingga kita mengetahui cara supaya anak mau belajar dengan baik dan menyenangkan.
Selain itu sebelum melakukan proses pembelajaran kita mesti mempersiapkan terlebih dahulu materi ataupun tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Sehingga sebelum kita mengajar kita sudah mengetahui tujuan yang akan dicapai. Misalnya untuk menghapal surat-surat pendek kita persiapkan terlebih dahulu di rumah surat yang akan dihapal, kemudian tentukan dalam berapa hari anak mampu untuk menghapal surat tersebut, misalnya dalam penghapalan ayat suci al-qur’an kita menggunakan metode pengulangan sehingga anak akan mudah cepat hapal ataupun menggunakan syair lagu sehingga anak lebih tertarik dan bersemangat untuk menghapalnya.
C.            Problem dan Solusi Dalam Penerapan Pembelajaran PAI
Dalam proses pembelajaran masalah itu pasti ada. Namun kita dituntut untuk mampu menyelesaikan masalah sebesar atau sekecil apapun itu masalah dengan bijak. Sehingga kita mampu menyelesaikan masalah itu dengan prosedur yang baik. Misalnya problem yang dihadapinya yakni anak tidak mau belajar tetapi anak lebih suka bermain, maka kita bisa  mengganti teknik belajarnya dengan bermain namun tetap mengedepankan education yang sesuai dengan syariat islam yang mengedepankan pendidikan berakhlakul karimah, sehingga anak mampu mencapai tujuan pembelajaran dengan cara yang berbeda namun anak mampu mengerjakan tugasnya. Misalnya masalah lain yakni anak sering bolos, membangkang, sering berkelahi solusinya pertama-tama kita dekati secara emosional anak, sehingga kita mengetahui problem anak  dengan baik dengan cara mengajak siswa yang bersangkutan untuk berbicara secara pribadi dan mengungkapkan akar permasalahan yang ia hadapi. Karena untuk memecahkan suatu permasalahan kita mesti mengetahui akar permasalahannya terlebih dahulu, sehingga akan mudah untuk mencari solusi dan menyelesaikannya.
            Kemudian dalam memecahkan masalah kita mesti mampu menjaga emosi kita dengan baik sehingga kita mampu memahami permasalahannya dengan baik karena ketika kita menghadapi suatu masalah hati dan jiwa kita harus benar-benar jernih sehingga akan mudah untuk menanamkan nilai-nilai positif pada anak yang akan membuat anak setidaknya dapat berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih baik. Misalnya dengan menanamkan nilai-nilai agama dan menjadi sauri tauladan yang baik untuk anak. Sehingga akan melahirkan generasi yang unggul baik di dalam bidang akademik maupun non akademik yang berakhlaqul karimah.